Rabu, 22 November 2017

Hey, 24 !


Tepat di pagi hari tanggal 20 November, pesan singkat itu masuk ke ponsel saya. Tidak ada ucapan selamat, tapi sudah cukup menjadi pengingat bahwa di tanggal itu saya bertambah usia. Terimakasih telah membuat saya memikirkan makna pesan itu selama seharian...


****

Orang-orang bilang usia 24 adalah usia dewasa yang mulai matang. Tapi saya kok masih saja merasa seperti remaja 17 tahun. Haha. Banyak yang mengira kalau saya ini masih anak SMA atau mahasiswa baru. Senang sih dianggap lebih muda dari umur sebenarnya, tapi sedih juga karena berarti muka saya tidak ada wibawanya sama sekali. Pergantian umur ditahun ini, meskipun tidak ada yang spesial tapi saya tetap harus melakukan refleksi.

Senin, 07 Agustus 2017

Refleksi Kegagalan

Sepertinya ini adalah momen yang tepat untuk kembali aktif menulis. Sudah hampir satu tahun ternyata saya vakum menulis disini. Tapi memang beberapa waktu belakangan ini saya lebih banyak menulis di buku. Alasannya sih karena sekalian untuk melatih kemampuan menulis tangan biar nggak lupa. haha. Adakalanya, memang harus ada momen-momen tertentu yang harus terjadi agar kita selalu ingat untuk melakukan rutinitas baik. Contohnya kebiasaan menulis ini. Beberapa waktu lalu, saya memang hampir selalu menulis apabila ada kejadian luar biasa tujuannya sih agar bisa merefleksi diri dan berpikir dengan jernih. Tapi entah sejak kapan, kebiasaan ini mulai mengendur dan hasilnya ketika ada masalah, saya jadi gampang emosi dan gelisah.

Jumat, 28 Oktober 2016

Remaja tanggung dan Guru yang baru Dewasa

Sudah lebih dari 6 bulan ini saya bekerja di salah satu sekolah swasta di Yogyakarta. Sebagai guru Pendidikan Jasmani atau guru Olahrga bahasa kerennya.
Jujur, sejak kecil saya tidak pernah bercita-cita untuk menjadi guru. Kenapa ? Karena bagi saya guru itu haruslah orang yang sangat pintar dan tahu akan segalanya. Sedangkan saya ? mendekati pintar saja tidak. haha.
Selain itu, saya juga ngeri karena harus selalu berbicara di depan puluhan manusia. Sebagai manusia introvert sejati, berbicara didepan umum adalah ancaman mematikan yang siap membuat jantung saya seakan mau copot.
Namun, ternyata nasib telah membawa saya kesini. Menjadi guru dan setiap hari harus berkutat dengan ratusan remaja tanggung yang baru mengenal cinta. eaa. Memang awalnya berat, tapi ternyata setelah berjalannnya waktu saya bisa juga menjalaninya. Meskipun banyak juga hal-hal yang harus saya perbaiki. Seperti misalnya memahami karakter dan kepribadian remaja, menahan emosi, dan menjadi penyayang. Sungguh, ini bukan karakter saya banget. haha. Beruntung, saya masih jadi guru olahraga, jadi kalau sedikit galak, jutek, dan meyebalkan bisa dimaklumi. Gitu maksudnya.

Rabu, 14 September 2016

Wanita dan Olahraga

Sumber: Google.com


Sebagai lulusan dari Fakultas Ilmu Keolahragaan, semacam menjadi tanggung jawab moral bagi saya untuk menghasilkan suatu tulisan tentang olahraga dan kesehatan. Ilmu-ilmu yang sudah saya pelajari semasa di bangku kuliah agar tidak hanya saya nikmati sendiri. Haha.Sudah sejak lama saya ingin menulis tentang topik ini, tapi lagi-lagi terlalu malas dan saya merasa malah akan menjadi tulisan serius yang penuh dengan teori-teori. Tapi kali ini saya akan mencoba untuk membuatnya menjadi untuk mudah dibaca dan tidak terlalu terpaku pada jurnal dan buku teks.
Selama 4 tahun kuliah dan hampir 1 tahun bekerja di lingkungan sekolah, saya jadi memiliki banyak waktu untuk mengamati tingkah laku olahraga masyarakat khususnya wanita. Dari sekian banyak motivasi dalam melakukan olahraga, urutan teratas adalah bentuk badan (kurus). Bentuk badan merupakan bahasan paling sensitif bagi kaum wanita setelah mulusnya muka dan indahnya warna kulit. 

Senin, 12 September 2016

Warming Up

Setelah melalui perenungan yang panjang, akhirnya saya memutuskan untuk memulai lagi menulis di blog. Tercatat, tulisan terakhir saya tahun 2014 lalu. Saat itu masih menjadi mahasiswa tingkat akhir yang galau skripsi. Menolak untuk menulis di blog dengan alasan ingin fokus skripsi dan belajar. Tapi ternyata alasan paling jujur adalah saya merasa tulisan-tulisan saya ini tidak layak untuk dipublikasikan dan mejadi konsusmsi publik. ekhekhe. Setiap hari sebenarnya menulis tapi isinya terlalu pribadi jadi saya malu untuk menampilkannya di blog.Postingan kali ini ibarat melakukan olahraga. Saya jadikan pemanasan setelah 2 tahun lebih tidak memunculkan tulisan apapun. Saya tidak akan membuatnya terlalu panjang atau terlalu berat. Hanya berisi review perjalanan hidup saya selama 2 tahun kebelakang ini. Apa saja yang saya lakukan selama ini hingga tidak berani dan terlalu malas untuk mengupdate blog ?Saya mulai dari akhir tahun 2014.