Mari kita menundukkan kepala sejenak dan berdoa untuk Jepang yg sedang tertimpa musibah gempa bumi dan tsunami 2 hari lalu.
Dari pelajaran geografi yg ku terima, ternyata indonesia dan jepang memiliki beberapa kesamaan pada keadaan geografisnya,
Pertama, kedua negara ini berbentuk kepulauan. Jepang dengan 4 pulau utama yaitu H
okkaido. Honshu, Shikoku, Kyushu dan Indonesia dengan 5 pulau utama yaitu Sumatra, Jawa, Kalimanta
n, Sulawesi, Papua.
Kedua, banyak memiliki gunung berapi
Ketiga, dilewati cincin api pasifik atau bahasa gaulnya ring of fire. Daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. (lebih jelasnya nyari aja di buku geografi atau tanya sama mbah google).
Kelima, dll.
Tapi terdapat perbedaan sangat mencolok pada kedua negara ini. pertama, orang jepang berbahasa jepang dan orang indonesia berbahasa indonesia. kedua, mata orang jepang begitu sipit sampai2 kalo ketawa mungkin nggak nyadar kalo ditinggal sembunyi sedangkan orang indonesia nanggung, nggak sipit nggak belo (?), ketiga, ORANG JEPANG TANGGAP BENCANA !!!!
ah, ironi sekali pas ngeliat tayangan gempa di padang. Orang2 pada lari larian nggak keruan kayak kerumunan semut yang di ganggu, bahasa jawanya mubal. Beda sama jepang, walopun di dalam gedung mereka tetep aja tenang -____-. Tahu kenapa ? karna gedung2 bertingkat disana memang di rancang tahan gempa sampai 9SR, mereka juga sudah terlatih sejak kecil untuk bersahabat sama gempa dengan adanya latihan simulasi gempa.
Mestinya, sebagai negara rawan gempa indonesia juga mengadakan simulasi semacam ini untuk menjadikan warganya tanggap bencana. Mungkin jika suatu saat aku menjadi pakar geografi, aku akan mengadakannya. HAHA
Kiat kiat menyelamatkan diri dari gempa memang banyak, tapi yg menurutku paling simple ini dia :
1. Hampir semua orang yang hanya "menunduk dan berlindung" pada saat bangunan runtuh meninggal karena tertimpa runtuhan. Orang-orang yang berlindung di bawah suatu benda akan remuk badannya.
2. Kucing, anjing dan bayi biasanya mengambil posisi meringkuk secara alami. Itu juga yang harus anda lakukan pada saat gempa. Ini adalah insting alami untuk menyelamatkan diri. Anda dapat bertahan hidup dalam ruangan yang sempit. Ambil posisi di samping suatu benda, di samping sofa, di samping benda besar yang akan remuk sedikit tapi menyisakan ruangan kosong di sebelahnya.
3. Bangunan dari kayu adalah tipe konstruksi yang paling aman selama gempa bumi. Kayu bersifat lentur dan bergerak seiring ayunan gempa.Jika bangunan kayu ternyata tetap runtuh, banyak ruangan kosong yang aman akan terbentuk. Disamping itu, bangunan kayu memiliki sedikit konsentrasi dari bagian yang berat. Bangunan dari batu bata akan hancur berkeping-keping. Kepingan batu bata akan mengakibatkan luka badan tapi hanya sedikit yang meremukkan badan dibandingkan beton bertulang.
4. Jika anda berada di tempat tidur pada saat gempa terjadi, bergulinglah ke samping tempat tidur. Ruangan kosong yang aman akan berada di samping tempat tidur. Hotel akan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi dengan hanya menempelkan peringatan di belakang pintu agar tamu-tamu berbaring di lantai di sebelah tempat tidur jika terjadi gempa.
5. Jika terjadi gempa dan anda tidak dapat keluar melalui jendela atau pintu, maka berbaring lah meringkuk di sebelah sofa atau kursi besar.
6. Hampir semua orang yang berada di belakang pintu pada saat bangunan runtuh akan meninggal. Mengapa? Jika anda berdiri di belakang pintu dan pintu tersebut rubuh ke depan atau ke belakang anda akan tertimpa langit-langit di atasnya. Jika pintu tersebut rubuh ke samping, anda akan tertimpa dan terbelah dua olehnya. Dalam kedua kasus tersebut, anda tidak akan selamat!
7. Jangan pernah lari melalui tangga. Tangga memiliki "momen frekuensi"yang berbeda (tangga akan berayun terpisah dari bangunan utama). Tangga dan bagian lain dari bangunan akan terus-menerus berbenturan satu sama lain sampai terjadi kerusakan struktur dari tangga tersebut. Orang-orang yang lari ke tangga sebelum tangga itu rubuh akan terpotong-potong olehnya. Bahkan jika bangunan tidak runtuh, jauhilah tangga. Tangga akan menjadi bagian bangunan yang paling mungkin untuk rusak. Bahkan jika gempa tidak meruntuhkan tangga, tangga tersebut akan runtuh juga pada saat orang-orang berlarian menyelamatkan diri. Tangga tetap harus diperiksa walaupun bagian lain dari bangunan tidak rusak.
8. Berdirilah di dekat dinding paling luar dari bangunan atau di sebelah luarnya jika memungkinkan. Akan lebih aman untuk berada di sebelah luar bangunan daripada di dalamnya. Semakin jauh anda dari bagian luar bangunan akan semakin besar kemungkinan jalur menyelamatkan diri anda tertutup.
9. Orang-orang yang berada di dalam kendaraan akan tertimpa jika jalanan di atasnya runtuh dan meremukkan kendaraan; ini yang ternyata terjadi pada lantai-lantai jalan tol Nimitz. Korban dari gempa bumi San Fransisco semuanya bertahan di dalam kendaraan mereka dan meninggal. Mereka mungkin dapat selamat dengan keluar dari kendaraan dan berbaring di sebelah kendaraan mereka. Semua kendaraan yang hancur memiliki ruangan kosong yang aman setinggi 1 meter di sampingnya, kecuali kendaraan yang tertimpa langsung oleh kolom jalan tol.
10. Saya menemukan, pada saat saya merangkak di bawah kantor perusahaan koran dan kantor lain yang menyimpan banyak kertas bahwa kertas
tidak memadat. Ruangan kosong yang besar ditemukan di sekitar tumpukan kertas-kertas.
(Dari Artikel Doug Copp mengenai "Segitiga Kehidupan")
Dan yang paling penting adalah selalu berdoa kepada TUHAN untuk selalu di beri lindungan.
Ternyata anggapanku selama ini salah kaprah tentang 'sembunyi dibawah meja jika gempa'. Tapi kalu cuman mbaca artikel kemungkinan besar saat terjadi gempa aku juga bakalan langsung lari keluar rumah, karna aku juga belum pernah nyoba dengan simulasi gempa sungguhan kayak di jepang2 gitu. Oleh karna itu mari kita mempraktikkannya di rumah masing masing dengan cara gotong royong merubuhkan rumah !
Dari pelajaran geografi yg ku terima, ternyata indonesia dan jepang memiliki beberapa kesamaan pada keadaan geografisnya,
Pertama, kedua negara ini berbentuk kepulauan. Jepang dengan 4 pulau utama yaitu H
okkaido. Honshu, Shikoku, Kyushu dan Indonesia dengan 5 pulau utama yaitu Sumatra, Jawa, Kalimanta
n, Sulawesi, Papua.
Kedua, banyak memiliki gunung berapi
Ketiga, dilewati cincin api pasifik atau bahasa gaulnya ring of fire. Daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. (lebih jelasnya nyari aja di buku geografi atau tanya sama mbah google).
Kelima, dll.
Tapi terdapat perbedaan sangat mencolok pada kedua negara ini. pertama, orang jepang berbahasa jepang dan orang indonesia berbahasa indonesia. kedua, mata orang jepang begitu sipit sampai2 kalo ketawa mungkin nggak nyadar kalo ditinggal sembunyi sedangkan orang indonesia nanggung, nggak sipit nggak belo (?), ketiga, ORANG JEPANG TANGGAP BENCANA !!!!
ah, ironi sekali pas ngeliat tayangan gempa di padang. Orang2 pada lari larian nggak keruan kayak kerumunan semut yang di ganggu, bahasa jawanya mubal. Beda sama jepang, walopun di dalam gedung mereka tetep aja tenang -____-. Tahu kenapa ? karna gedung2 bertingkat disana memang di rancang tahan gempa sampai 9SR, mereka juga sudah terlatih sejak kecil untuk bersahabat sama gempa dengan adanya latihan simulasi gempa.
Mestinya, sebagai negara rawan gempa indonesia juga mengadakan simulasi semacam ini untuk menjadikan warganya tanggap bencana. Mungkin jika suatu saat aku menjadi pakar geografi, aku akan mengadakannya. HAHA
Kiat kiat menyelamatkan diri dari gempa memang banyak, tapi yg menurutku paling simple ini dia :
1. Hampir semua orang yang hanya "menunduk dan berlindung" pada saat bangunan runtuh meninggal karena tertimpa runtuhan. Orang-orang yang berlindung di bawah suatu benda akan remuk badannya.
2. Kucing, anjing dan bayi biasanya mengambil posisi meringkuk secara alami. Itu juga yang harus anda lakukan pada saat gempa. Ini adalah insting alami untuk menyelamatkan diri. Anda dapat bertahan hidup dalam ruangan yang sempit. Ambil posisi di samping suatu benda, di samping sofa, di samping benda besar yang akan remuk sedikit tapi menyisakan ruangan kosong di sebelahnya.
3. Bangunan dari kayu adalah tipe konstruksi yang paling aman selama gempa bumi. Kayu bersifat lentur dan bergerak seiring ayunan gempa.Jika bangunan kayu ternyata tetap runtuh, banyak ruangan kosong yang aman akan terbentuk. Disamping itu, bangunan kayu memiliki sedikit konsentrasi dari bagian yang berat. Bangunan dari batu bata akan hancur berkeping-keping. Kepingan batu bata akan mengakibatkan luka badan tapi hanya sedikit yang meremukkan badan dibandingkan beton bertulang.
4. Jika anda berada di tempat tidur pada saat gempa terjadi, bergulinglah ke samping tempat tidur. Ruangan kosong yang aman akan berada di samping tempat tidur. Hotel akan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi dengan hanya menempelkan peringatan di belakang pintu agar tamu-tamu berbaring di lantai di sebelah tempat tidur jika terjadi gempa.
5. Jika terjadi gempa dan anda tidak dapat keluar melalui jendela atau pintu, maka berbaring lah meringkuk di sebelah sofa atau kursi besar.
6. Hampir semua orang yang berada di belakang pintu pada saat bangunan runtuh akan meninggal. Mengapa? Jika anda berdiri di belakang pintu dan pintu tersebut rubuh ke depan atau ke belakang anda akan tertimpa langit-langit di atasnya. Jika pintu tersebut rubuh ke samping, anda akan tertimpa dan terbelah dua olehnya. Dalam kedua kasus tersebut, anda tidak akan selamat!
7. Jangan pernah lari melalui tangga. Tangga memiliki "momen frekuensi"yang berbeda (tangga akan berayun terpisah dari bangunan utama). Tangga dan bagian lain dari bangunan akan terus-menerus berbenturan satu sama lain sampai terjadi kerusakan struktur dari tangga tersebut. Orang-orang yang lari ke tangga sebelum tangga itu rubuh akan terpotong-potong olehnya. Bahkan jika bangunan tidak runtuh, jauhilah tangga. Tangga akan menjadi bagian bangunan yang paling mungkin untuk rusak. Bahkan jika gempa tidak meruntuhkan tangga, tangga tersebut akan runtuh juga pada saat orang-orang berlarian menyelamatkan diri. Tangga tetap harus diperiksa walaupun bagian lain dari bangunan tidak rusak.
8. Berdirilah di dekat dinding paling luar dari bangunan atau di sebelah luarnya jika memungkinkan. Akan lebih aman untuk berada di sebelah luar bangunan daripada di dalamnya. Semakin jauh anda dari bagian luar bangunan akan semakin besar kemungkinan jalur menyelamatkan diri anda tertutup.
9. Orang-orang yang berada di dalam kendaraan akan tertimpa jika jalanan di atasnya runtuh dan meremukkan kendaraan; ini yang ternyata terjadi pada lantai-lantai jalan tol Nimitz. Korban dari gempa bumi San Fransisco semuanya bertahan di dalam kendaraan mereka dan meninggal. Mereka mungkin dapat selamat dengan keluar dari kendaraan dan berbaring di sebelah kendaraan mereka. Semua kendaraan yang hancur memiliki ruangan kosong yang aman setinggi 1 meter di sampingnya, kecuali kendaraan yang tertimpa langsung oleh kolom jalan tol.
10. Saya menemukan, pada saat saya merangkak di bawah kantor perusahaan koran dan kantor lain yang menyimpan banyak kertas bahwa kertas
tidak memadat. Ruangan kosong yang besar ditemukan di sekitar tumpukan kertas-kertas.
(Dari Artikel Doug Copp mengenai "Segitiga Kehidupan")
Dan yang paling penting adalah selalu berdoa kepada TUHAN untuk selalu di beri lindungan.
Ternyata anggapanku selama ini salah kaprah tentang 'sembunyi dibawah meja jika gempa'. Tapi kalu cuman mbaca artikel kemungkinan besar saat terjadi gempa aku juga bakalan langsung lari keluar rumah, karna aku juga belum pernah nyoba dengan simulasi gempa sungguhan kayak di jepang2 gitu. Oleh karna itu mari kita mempraktikkannya di rumah masing masing dengan cara gotong royong merubuhkan rumah !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar